Nah dengan teknologi yang terus berkembang, perangkat Graphics Processing Unit (GPU) kini sudah dilengkapi dengan berbagai fitur canggih untuk meningkatkan performa yang signifikan namun dengan kualitas gambar yang tetap baik.
Dua teknologi populer yang saat ini hadir untuk mengatasi hal tersebut yaitu ada teknologi berupa fitur DLSS (Deep Learning Super Sampling) dan juga FSR (FidelityFX Super Resolution).
Banyak dari kita yang mungkin sering bermain game atau menggunakan aplikasi software berat. Nah dengan memanfaatkan teknologi seperti DLSS dan juga FSR, hal ini bisa menjadi salah satu faktor penting untuk memaksimalkan pengalaman tersebut.
Keduanya dikembangkan untuk memberikan kualitas gambar yang lebih tajam serta performa yang lebih cepat, tetapi dengan cara dan juga teknologi yang berbeda.
Baik DLSS maupun FSR menawarkan solusi untuk meningkatkan performa tanpa harus menurunkan kualitas grafis secara drastis.
Namun, teknologi ini sering kali menimbulkan pertanyaan: Apa sebenarnya perbedaan utama antara keduanya, dan teknologi mana yang lebih unggul?
Perbedaan Antara Teknologi DLSS dan FSR
Agar kita bisa mengetahui perbedaan diantara keduanya, maka ada baiknya kita mengenal lebih dulu tentang apa fungsi dari kedua teknologi tersebut.
Nah pada dasarnya kedua teknologi antara DLSS dan juga FSR ini memiliki fungsi yang kurang lebih hampir sama, yaitu sebagai upscaler image/video.
Teknik upscaling ini digunakan untuk meningkatkan resolusi gambar dari yang lebih rendah ke resolusi yang lebih tinggi.
Sederhananya, gambar yang awalnya beresolusi rendah akan diperbesar dan akan diperbaiki detailnya, sehingga hasilnya dapat terlihat lebih tajam pada tampilan layar dengan resolusi lebih tinggi.
Apa Itu DLSS?
DLSS atau Deep Learning Super Sampling pada dasarnya merupakan teknologi yang dikembangkan oleh brand ternama yaitu NVIDIA.
Teknologi ini memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dan juga software deep learning untuk meningkatkan kualitas visual.
DLSS bekerja dengan cara membuat gambar pada resolusi yang lebih rendah kemudian memprosesnya kembali melalui model AI untuk menghasilkan gambar yang tampak seperti beresolusi lebih tinggi.
Singkatnya, DLSS memungkinkan GPU untuk menghasilkan gambar berkualitas tinggi tanpa harus bekerja terlalu berat.
DLSS sangat populer di kalangan pengguna kartu grafis NVIDIA, terutama untuk seri RTX yang sudah mendukung teknologi ini.
Teknologi ini cocok untuk jenis games yang membutuhkan resolusi tinggi seperti game AAA dengan resolusi 2K atau 4K, dimana DLSS mampu meningkatkan FPS (frames per second) secara signifikan sambil tetap mempertahankan kualitas visual yang memuaskan.
Dengan DLSS, pengguna dapat menikmati game dengan kualitas gambar terbaik tanpa harus khawatir kehilangan banyak performa FPS.
Cara Kerja DLSS
DLSS menggunakan jaringan saraf tiruan (neural network) berbasis AI untuk mempelajari pola visual dari berbagai game.
NVIDIA melatih model AI dengan sejumlah besar data visual untuk membantu GPU menghasilkan gambar yang lebih detail.
Dalam prosesnya, AI akan menggabungkan informasi dari beberapa frame untuk menciptakan gambar yang lebih tajam dan lebih halus.
Model AI ini kemudian diintegrasikan dalam driver GPU, sehingga dapat langsung digunakan pada game yang sudah mendukung DLSS.
Keunggulan utama DLSS adalah kemampuannya untuk menghasilkan gambar dengan kualitas yang jauh lebih tinggi dari resolusi aslinya (native).
Sehingga hal ini memungkinkan pengguna bisa mendapatkan tampilan sekelas resolusi 4K meskipun GPU sebenarnya hanya memproses pada resolusi yang lebih rendah, misalnya di resolusi Full HD 1080p.
Apa Itu FSR?
FidelityFX Super Resolution (FSR) adalah teknologi upscaling yang dikembangkan oleh kompetitor dari GPU NVIDIA yaitu AMD. FSR bertujuan untuk meningkatkan performa tanpa mengorbankan kualitas visual.
Berbeda dengan DLSS yang sudah menggunakan teknologi AI, maka FSR ini boleh dibilang hanya mengandalkan algoritma konvensional yang lebih sederhana untuk meningkatkan resolusi.
Meskipun tidak sekompleks DLSS, namun FSR tetap mampu memberikan kualitas gambar yang baik sambil menjaga kinerja GPU tetap optimal.
FSR tersedia untuk berbagai kartu grafis dari seri AMD Radeon dan bahkan GPU keluaran NVIDIA sendiri. Hal ini bisa terjadi karena FSR bersifat open source, yang membuatnya bisa dikembangkan oleh banyak developer software termasuk developer gaming.
Sehingga hal ini pula yang membuat FSR menjadi pilihan yang lebih fleksibel, terutama bagi kita yang mungkin menggunakan perangkat dengan kartu grafis dari vendor yang berbeda.
Cara Kerja FSR
FSR bekerja dengan meningkatkan resolusi gambar yang di-render lebih rendah ke resolusi target, misalnya dari 1080p ke 4K. Algoritma FSR akan menambahkan detail ke gambar yang di-render untuk memberikan kesan resolusi tinggi.
FSR menggunakan pendekatan spasial, artinya algoritma ini menganalisis setiap frame secara independen tanpa menggabungkan informasi dari frame sebelumnya.
Meskipun FSR tidak menggunakan AI, teknologi ini masih mampu memberikan gambar yang cukup tajam dan juga detail.
Oleh karena tidak memerlukan kecerdasan buatan ini, maka tidak heran jika FSR bisa lebih ringan untuk diimplementasikan dan dapat digunakan pada lebih banyak jenis perangkat keras, baik itu dari GPU keluaran AMD maupun NVIDIA.
Perbedaan DLSS dan FSR
1. Metode yang Digunakan
DLSS memanfaatkan AI dan deep learning untuk meningkatkan kualitas gambar, sedangkan FSR hanya menggunakan algoritma konvensional.
Oleh karena itu, DLSS cenderung menghasilkan gambar yang lebih tajam serta detail karena menggunakan data dari beberapa frame untuk menghasilkan kualitas gambar terbaik.
2. Kompatibilitas Perangkat
DLSS hanya tersedia secara eksklusif pada kartu grafis NVIDIA seri RTX saja, sehingga pengguna yang menggunakan GPU di luar seri tersebut tidak bisa menikmati teknologi ini.
Sebaliknya, FSR bersifat lebih terbuka dan bisa digunakan pada berbagai jenis GPU, baik itu kartu grafis buatan AMD maupun NVIDIA.
3. Kualitas Gambar
Secara umum, DLSS memberikan kualitas gambar yang lebih baik dibandingkan FSR, terutama pada resolusi tinggi seperti 4K.
Namun, FSR tentu masih menawarkan kualitas visual yang cukup memadai dan lebih ringan untuk perangkat yang tidak mendukung AI.
4. Performa
DLSS sering kali menghasilkan FPS yang lebih tinggi pada perangkat yang mendukungnya, terutama di game yang sudah dioptimalkan khusus untuk DLSS.
Sementara FSR juga meningkatkan FPS, namun performanya cenderung sedikit lebih rendah dibandingkan DLSS karena pendekatannya yang lebih sederhana.
5. Kemudahan Implementasi
Karena tidak bergantung pada AI, FSR lebih mudah diimplementasikan pada berbagai game dan perangkat keras. Jadi tidak heran jika banyak judul game baru yang sudah langsung memiliki fitur FSR didalamnya.
Sebaliknya, DLSS membutuhkan proses pelatihan AI yang rumit dan hanya dapat digunakan pada perangkat yang mendukungnya. Hal ini membuat beberapa software termasuk game harus disesuaikan terlebih dahulu, agar DLSS dapat berjalan dengan optimal
Kapan Kita Sebaiknya Menggunakan DLSS atau FSR?
Jika kita menggunakan kartu grafis NVIDIA RTX, DLSS adalah pilihan terbaik untuk kualitas gambar dan performa yang optimal.
Teknologi ini akan bekerja maksimal pada game yang membutuhkan visual intens seperti game open-world atau yang berjalan pada resolusi 4K.
Di sisi lain, jika kita memiliki perangkat dengan kartu grafis selain NVIDIA RTX, FSR dapat menjadi solusi yang efisien untuk meningkatkan performa tanpa harus mengorbankan terlalu banyak kualitas visual.
FSR juga ideal untuk game yang berjalan pada resolusi lebih rendah atau perangkat yang tidak mendukung teknologi AI.
Kesimpulan
Baik DLSS maupun FSR pada dasarnya merupakan solusi yang sangat membantu bagi para gamer yang menginginkan kualitas visual terbaik tanpa mengorbankan performa FPS yang dihasilkan.
DLSS dan FSR keduanya memiliki kelebihan masing-masing, dimana DLSS sangat unggul dalam hal kualitas gambar yang dihasilkan, sementara FSR unggul dalam hal fleksibilitas software maupun games yang dipakai.
Jadi, pilihan antara DLSS dan FSR sebenarnya tergantung pada perangkat keras yang kita gunakan dan preferensi performa yang kita butuhkan.
No comments