Kata tersebut biasanya akan berhubungan dengan ukuran dari sebuah chipset prosesor atau biasa dikenal juga dengan sebutan fabrikasi, yaitu bagian dari proses manufaktur dalam pembuatan chip prosesor yang mencakup semua tahapan dari mulai mendesain, produksi, hingga pengujian chip itu sendiri.
Nah di dalam fabrikasi ini terdapat proses pembuatan transistor yang merupakan komponen fundamental dalam prosesor komputer yang membentuk unit pemrosesan.
Fungsi transistor yaitu bertugas mengendalikan aliran listrik di dalam chip untuk bisa menjalankan berbagai fungsi komputasi dengan benar. Dimana jumlah transistor pada chip umumnya bisa mencapai jutaan bahkan hingga miliaran untuk prosesor jenis terbaru yang sudah ada dipasaran saat ini.
Nah adapun besaran angka yang tertulis seperti 14nm, 10nm, dll itu menunjukkan tingkat kepadatan atau jarak seberapa dekat transistor yang ada di dalam prosesor.
Tentu jarak tersebut sangatlah kecil untuk sebuah benda, namun hal itu bisa dilakukan karena pembuatan chip processor sudah melibatkan teknologi yang sangat canggih dan presisi tinggi untuk menciptakan transistor dengan ukuran yang begitu kecil.
Sebagai info pembanding, bahwa virus saja umumnya memiliki ukuran antara 20nm hingga 300nm tergantung jenisnya. Sedangkan atom yang merupakan partikel yang sangat kecil kira-kira memiliki ukuran sekitar 0,1 hingga 0,5 nanometer (nm).
Manfaat Semakin Mengecilnya Fabrikasi
Ukuran nanometer yang semakin kecil angkanya mengindikasikan bahwa jarak antar transistor menjadi semakin dekat dan juga semakin rapat. Dimana ukuran fabrikasi yang semakin mengecil ini dapat bermanfaat pada performa prosesor komputer yang dapat berjalan lebih efisien.
Semakin dekat atau rapat jaraknya itu, maka akan membuat elektron dapat bergerak lebih cepat diantara transistor. Selain itu, jumlah hambatan juga akan berkurang, sehingga membuat semakin sedikit energi yang terbuang saat transit.
Disisi lain ukuran fabrikasi transistor yang semakin kecil itu, sebenarnya tidak diikuti dengan bentuk keseluruhan prosesor yang ikut mengecil juga.
Melainkan para produsen biasanya akan membuat prosesor dalam bentuk dan ukuran yang relatif sama dari generasi sebelumnya, namun akan ditambahkan lebih banyak transistor dalam area yang sama untuk dapat meningkatkan kinerja prosesor secara keseluruhan.
Hal ini tentu saja akan berdampak pula pada naiknya performa komputasi secara signifikan, dengan sebisa mungkin meminimalisir efek panas berlebih (overheat) dan juga menghemat konsumsi daya listrik yang dipakai.
Masa Depan Prosesor
Nah kita tahu sendiri bahwa perkembangan fabrikasi sekarang ini terus mengarah kepada ukurannya yang semakin mengecil. Dimana di setiap generasi prosesor biasanya akan memiliki fabrikasi yang jauh lebih ringkas.
Contohnya saja yaitu seperti AMD yang merupakan salah satu pembuat chip prosesor terkemuka. Saat ini perusahaan tersebut sudah berhasil membuat fabrikasi prosesor dengan ukuran 5nm. Dan di masa depan hal itu sepertinya akan terus berkembang dan bisa mengecil lagi dari ukuran tersebut.
Meski banyak keuntungan, penurunan ukuran transistor juga membawa tantangan baru di masa yang akan datang. Salah satunya adalah efek kuantum yang mulai muncul pada skala nanometer, yang dapat mempengaruhi kinerja transistor.
Selain itu, biaya pengembangan dan produksi juga meningkat seiring dengan semakin kecilnya teknologi prosesor, karena memerlukan peralatan dan material yang lebih canggih.
Masa depan teknologi fabrikasi kemungkinan akan melibatkan teknik-teknik baru seperti transistor berbasis nanowire, transistor berbahan dasar karbon (seperti graphene), atau bahkan teknologi kuantum.
Inovasi seperti itu diharapkan dapat terus mendorong batasan performa dan efisiensi dalam dunia komputasi baik itu PC desktop maupun di kelas mobile seperti laptop dan juga smartphone.
No comments