Pun demikian berlaku juga bagi seorang yang berkecimpung dalam bidang arsitektur dan juga desain interior. Memilih spesifikasi komputer yang tepat, tentu akan membuat pekerjaan menjadi lebih cepat dan juga efisien.
Apalagi jurusan arsitektur sendiri terkenal dengan project yang mengharuskan untuk merancang desain 3D, tentu penggunaan software dengan daya komputasi yang tinggi mungkin akan sangat diperlukan.
Nah oleh karena itu, jika kita memang seorang arsitektur maupun orang yang bergelut dalam dunia desainer bangunan, baik itu masih kuliah maupun sudah bekerja, maka ada beberapa tips dan juga rekomendasi mengenai spesifikasi perangkat PC komputer yang bisa kita pilih.
Adapun untuk mengetahui tipsnya apa saja, maka langsung saja kita simak pada ulasan berikut ini.
Rekomendasi Spek PC Komputer untuk Jurusan Arsitektur
1. Jenis PC
Hal pertama yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk membeli perangkat komputer, yaitu kita harus menentukan terlebih dahulu mengenai pemilihan jenis PC yang akan dipakai.
Jika kita lebih banyak melakukan pekerjaan di satu tempat saja seperti di kantor maupun rumah, maka menggunakan PC desktop mungkin bisa menjadi solusi yang tepat. Sebab salah satu kelebihan dari PC desktop, yaitu dengan budget yang hampir sama kita akan cenderung mendapatkan spesifikasi komputer yang sedikit lebih baik.
Sebaliknya, jika kita termasuk orang yang sangat mobile dan lebih menyukai bekerja di banyak tempat seperti cafe, co-working space, dan sejenisnya, maka menggunakan perangkat PC berupa laptop mungkin bisa menjadi pilihan yang pas untuk di beli.
Namun jika budget kita memang memungkinkan, maka tidak ada salahnya untuk kita memilih membeli keduanya agar pekerjaan kita bisa lebih fleksibel sesuai kebutuhan yang diperlukan.
2. Memastikan Software yang Dipakai
Penggunaan software tentu akan berpengaruh pada spesifikasi dari perangkat PC. Semakin berat software yang dijalankan, maka spesifikasi PC yang harus dimiliki pun harus semakin tinggi pula.
Dalam poin ini, kita bisa mengambil satu sampel aplikasi yang sering kita pakai, dengan asumsi aplikasi tersebut merupakan software yang memiliki kinerja komputasi paling berat.
Misal dari sekian software yang dipakai, aplikasi Sketchup merupakan software paling berat dan sering dipakai diantara aplikasi yang lain. Nah selanjutnya kita cukup menyesuaikan spesifikasi komputer kita dengan system requirement dari Sketchup agar perangkat komputer nantinya bisa berjalan dengan nyaman.
Logikanya jika di aplikasi paling berat sekalipun sudah berjalan dengan lancar, maka di aplikasi yang lain harusnya bisa berjalan lebih nyaman lagi.
3. Pemilihan Processor
Seorang arsitek maupun desainer interior biasanya akan sering bersentuhan langsung dengan kegiatan yang berhubungan dengan proses menggambar, dan juga mengedit layout denah rumah yang cukup kompleks.
Dimana beberapa jenis aplikasi tersebut, seperti AutoCAD, SketchUp, maupun Revit seringkali memiliki beban kerja yang menitikberatkan pada performa multi-core pada prosesor.
Nah oleh karena itu, agar project pekerjaan mengedit ini dapat berjalan dengan baik, maka sangat disarankan agar kita memilih jenis prosesor yang memiliki banyak core.
Disini kita bisa memilih prosesor dengan jumlah core paling tidak yang memiliki 6 core dan 12 thread atau bahkan bisa lebih. Jenis prosesor ini biasanya sudah ada pada prosesor seri Intel core i5 maupun AMD Ryzen 5.
Namun jika memang ada budget lebih, tentu sangat disarankan untuk kita membeli varian diatasnya yang memiliki lebih banyak core dan juga thread.
4. Penggunaan Kartu Grafis (VGA Card)
Kartu grafis alias discrete GPU pada PC berperan penting dalam membantu untuk merender tampilan gambar yang lebih detail dan juga smooth.
Semakin tinggi kelas GPU card yang dipakai, maka proses mengedit maupun merender gambar biasanya akan berjalan dengan lebih lancar tanpa adanya gerakan yang patah-patah.
Jika ingin lebih maksimal, kita bisa memilih jenis GPU card yang memang dibuat khusus untuk kegiatan komputasi tinggi seperti NVIDIA Quadro maupun AMD Radeon pro.
Hanya saja jika budget memang tidak mencukupi, mungkin kita bisa mencoba untuk membeli versi lain seperti NVIDIA kelas RTX, NVIDIA studio, maupun AMD Radeon Seri RX. Dimana kebanyakan software untuk desainer grafis, ketiga seri GPU card tersebut dirasa sudah sangat mencukupi.
5. RAM dan Storage Penyimpanan
RAM dan storage penyimpanan akan berpengaruh pada latency input saat ingin menjalankan program software, serta berpengaruh juga pada kapasitas task project yang bisa dijalankan dalam satu waktu.
Semakin besar kapasitas RAM, maka akan berpengaruh pada jumlah task project yang bisa dijalankan jauh lebih banyak. Dan tidak hanya itu saja, latency pun akan cenderung lebih minim terutama jika kita memakai tipe RAM dengan frekuensi clockspeed yang tinggi.
Adapun rekomendasi RAM yang dipakai yaitu setidaknya memiliki kapasitas RAM sekitar 16GB. Sementara untuk mengurangi latency, disarankan untuk menggunakan tipe RAM DDR5 atau bisa juga tipe RAM DDR4 dengan frekuensi clockspeed minimal berada dikisaran 4800MHz.
Sementara untuk storage penyimpanan, sangat disarankan untuk menggunakan jenis penyimpanan SSD NVMe yang memiliki kecepatan read and write yang cukup kencang.
6. Color Gamut Layar
Akurasi warna yang ditampilkan pada layar monitor memang sangat dibutuhkan, terlebih jika kita seorang desainer interior yang sering dihadapkan pada proses memadupadankan warna antara rumah dan juga properti.
Nah jika kita memang membutuhkan akurasi warna yang sangat akurat pada saat mendesain, maka penggunaan monitor dengan color gamut tinggi mungkin akan sangat diperlukan.
Adapun rekomendasi tingkat color gamut yang disarankan, yaitu berada di kisaran angka sekitar 98 - 100% sRGB atau sekitar 72% NTSC.
7. Budget yang Diperlukan
Poin terakhir yang harus dipertimbangkan selanjutnya yaitu tentu saja berhubungan dengan seberapa besar budget yang dimiliki.
Sebab saat kita ingin membeli perangkat PC komputer dengan performa tinggi tentu tidak akan ada batasan mengenai berapa budget yang harus dikeluarkan. Intinya semakin besar budget, maka akan berpengaruh pada performa yang dihasilkan menjadi lebih baik.
Namun untuk memudahkan kita dalam membatasi budget yang harus dibayarkan. Maka disini kita bisa melakukan kalkulasi hitung-hitungan dari poin yang telah dibahas sebelumnya.
Dimulai dari memilih jenis prosesor, tipe VGA card, kapasitas RAM, storage penyimpanan, dan juga pemilihan monitor yang ingin dipakai. Disini kita cukup sesuaikan saja berdasarkan kebutuhan kita.
Nah dari pemilihan itu semua, nantinya kita akan mendapatkan perkiraan budget yang harus dikeluarkan untuk bisa mendapatkan perangkat PC yang sesuai dengan kebutuhan kita sebagai anak arsitektur.
Demikianlah postingan kali ini tentang tips memilih PC komputer khusus untuk para profesional dan juga anak kuliah yang mengambil jurusan arsitektur maupun desain interior.
Khusus bagi kita yang masih kuliah, biasanya pihak kampus sendiri akan memberikan rekomendasi tentang minimum perangkat komputer yang digunakan, termasuk jenis aplikasi maupun software pendukungnya.
Jadi kita bisa mencari tahu mengenai hal tersebut, dan kemudian dapat menyesuaikan dengan budget yang kita miliki untuk bisa membeli perangkat PC yang tepat.
No comments