Mereka terdiri dari 4 orang, dan disetiap pertunjukan baik itu versi wayang kulit maupun wayang orang, mereka seringkali berperan sebagai karakter pelawak yang bertugas untuk memberikan humor dan kelucuan dalam setiap cerita yang dikisahkan.
Kelompok punakawan ini seringkali diselipkan dalam cerita wayang versi Mahabharata maupun Ramayana. Bisa dibilang kelompok punakawan ini merupakan lakon wayang hasil ciptaan seniman lokal yang terinspirasi dari budaya asli tradisional Indonesia, khususnya dalam cerita wayang Jawa.
Dalam kedua cerita epik tersebut, kehadiran Punakawan selain sebagai penghibur, juga mereka selalu membawakan pesan moral dan juga nasihat bijak kepada para tokoh utama seperti Rama dalam kisah epik Ramayana dan Pandawa Lima dalam kisah epik Mahabharata.
Pada setiap pagelaran wayang, Dalang selalu membawa variasi cerita yang berbeda-beda dalam setiap pertunjukan karakter Punakawan. Hal ini tentu saja berbeda dengan kisah Mahabrata maupun Ramayana yang seringkali sudah memiliki pakem dengan memiliki alur ceritanya sendiri.
Lalu siapa saja nama tokoh dari karakter Punakawan tersebut? Nah untuk bisa mengetahuinya lebih jauh, maka bisa langsung disimak saja pada ulasan berikut ini.
Inilah Nama dan Sifat Tokoh Karakter dari Cerita Wayang Punakawan
1. Semar
Semar bisa dibilang merupakan tokoh utama dari cerita punakawan, karena ia sendiri merupakan tokoh paling senior dan dianggap sebagai pemimpin dari kelompok ini.
Bahkan karena dianggap paling tua, Semar kerap kali disebut sebagai ayah tiri dari ketiga trio yang lain, yaitu Gareng, Petruk, dan juga Bagong.
Dalam kisah wayang jawa, Semar cukup memiliki derajat yang istimewa karena ia sering diibaratkan seperti sosok Prabu Kresna yang bertugas untuk memberikan nasihat kepada kelompok Pandawa Lima.
Bahkan jika melihat asal-usul ceritanya, sosok Semar sendiri memang merupakan perwujudan dari Dewa Pangejawantah yang dihukum untuk turun ke Bumi.
Perawakan dari Semar diceritakan jika ia memiliki badan dengan bentuk tubuh yang agak sedikit bongkok layaknya seorang yang sudah berumur dengan memiliki janggut yang cukup panjang. Selain bijak, ia pun memiliki sikap kebapak-an yang selalu memberikan pesan bijak kepada karakter punakawan lainnya.
2. Gareng
Tokoh Gareng seringkali digambarkan dengan penampilan karakter yang polos dan sedikit bodoh.
Secara fisik Gareng seringkali diwujudkan dengan perawakan badan yang kurus dan memiliki rambut panjang yang menggelantung. Lalu ia seringkali menggunakan pakaian yang umumnya terkesan serba acak dan corak warna-warni.
Walaupun memiliki pembawaan karakter yang tergolong polos, namun Gareng seringkali memberikan pandangan yang tulus serta jujur yang terkadang memberikan sebuah pencerahan kepada karakter tokoh lainnya.
Di versi yang berbeda, tidak jarang juga tokoh Gareng ini sering digambarkan dengan memiliki kaki yang pincang dan tangan yang patah. Adapun makna filosofinya, yaitu bahwa sebagai manusia kita haruslah senantiasa agar selalu berhati-hati dalam bertindak dan tidak boleh untuk mengambil sesuatu yang bukan hak milik kita.
3. Petruk
Jika dibandingkan dengan karakter yang lainnya, Petruk bisa dibilang merupakan salah satu tokoh dengan memiliki gaya pembawaan yang penuh semangat serta pemikiran yang labih cerdas.
Tidak jarang tokoh satu ini seringkali memberikan solusi dan juga ide-ide kreatif untuk mengatasi setiap masalah yang terjadi di dalam setiap cerita. Dialah yang menjadi tokoh pemikir sekaligus otak dari tokoh Punakawan lainnya.
Secara fisik, petruk ditampilkan dengan memiliki bentuk badan paling kurus diantara yang lain, memiliki rambut ikal keriting yang menggantung keatas, hidung lebih mancung, senyuman lebar, serta sorot mata yang memperlihatkan kewibawaan dan juga kecerdasan. Dia pun lebih suka untuk mengenakan pakaian berwarna cerah mencolok seperti warna merah maupun warna kuning.
Pada satu kisah dengan tema lakon "Petruk dadi Ratu", ia diceritakan pernah mengambil pusaka milik Yudhistira dan kemudian ia pun menjadi raja bergelar Prabu Belgeduelbel.
Namun saat menjadi raja kala itu, ia malah berubah menjadi sangat congak dan sombong. Hingga pada akhirnya kelompok Punakawan yang lain tahu, dan menyuruh Petruk untuk mengembalikan pusaka Yudhistira serta turun dari jabatannya sebagai seorang Raja.
4. Bagong
Diantara tokoh Punakawan yang lain, Bagong merupakan karakter yang paling muda usianya sehingga tak jarang ia memiliki sifat yang sedikit kekanak-kanakan.
Selain itu, ia pun memiliki pembawaan sifat yang lugu dan juga kurang memiliki tatakrama yang baik. Namun justru sifat nakal dan celetukan itulah yang bisa membuat suasana cerita menjadi lebih lucu serta mengundang banyak tawa.
Secara penampilan fisik, tokoh Bagong sering dikisahkan memiliki bentuk tubuh yang gendut serta mata berbentuk bulat besar sehingga menambah tampilannya menjadi terlihat semakin lucu. Pakaian yang dikenakan cenderung terlihat lebih sederhana yang mencerminkan sikap kepolosannya itu.
Sifatnya yang lucu dan kekanak-kanakan yang dimilki pun terkadang membuat tokoh yang lain sering menjadi jengkel dan heran dengan kelakuannya. Namun meski begitu, ia seringkali menjadi sosok penghibur bagi anggota Punakawan yang lain dikala mereka sedih.
Nah itulah tadi sedikit penjelasan mengenai sifat dan karakter dari para tokoh kelompok Punakawan yang ada dalam cerita wayang tradisional Indonesia.
Sebagai karakter asli yang dibuat oleh para seniman lokal terutama dari jawa, kelompok Punakawan ini memang sengaja dihadirkan untuk bisa menyesuaikan cerita wayang Mahabarata dan Ramayana agar bisa sesuai dengan tradisi masyarakat lokal yang lebih suka mengadopsi cerita jenaka dibandingkan cerita yang terlalu serius.
Oleh karena itu juga, keempat karakter ini memang sengaja diciptakan dan dimasukkan kedalam cerita epik dari India agar ceritanya dapat lebih diterima oleh masyarakat kita.
No comments