Home
Bisnis
Keuangan
Tips dan Tahapan untuk Memulai Bisnis Reseller

Tips dan Tahapan untuk Memulai Bisnis Reseller


Reseller merupakan salah satu istilah yang beberapa tahun belakangan ini memang sedang trending dan banyak dibicarakan oleh orang. Dimana mayoritas dari kita pun mungkin sering mendengarnya, sehingga sudah tidak asing lagi dengan istilah tersebut.

Banyak sekali kemudahan serta manfaat yang bisa didapatkan jika kita memutuskan untuk menjadi agen reseller.

Beberapa diantaranya, yaitu seperti kita tidak perlu memulai bisnis dari nol, modal awal yang tergolong lebih murah, serta merupakan salah satu jenis pekerjaan yang bisa dilakukan secara online, dan masih banyak lagi keuntungan lain yang bisa dirasakan.

Nah lalu pertanyaan berikutnya, yaitu bagaimana sih cara agar kita bisa menjadi seorang reseller?

Sebab seperti yang kita ketahui banyak orang diluar sana yang tertarik untuk menjalankan skema bisnis satu ini. Namun disisi lain, terkadang mereka masih bingung ketika harus memulainya darimana.

Nah oleh karena itulah, pada kesempatan kali ini kita akan mencoba berbagai tips serta tahapan step by step bagaimana untuk kita bisa menjalankan bisnis dengan skema reseller ini.

Adapun untuk mengetahui penjelasan lebih detailnya, maka bisa langsung saja disimak pada ulasan di bawah ini.


Tatacara dan Tips untuk Menjadi Pedagang Reseller

Mengawali karir usaha dengan menjadi seorang reseller produk memang merupakan cara yang paling simpel untuk mulai berbisnis. Selain penggunaan modal yang relatif bisa ditekan seminimal mungkin, dengan kita menjadi reseller banyak sekali manfaat serta kemudahan dalam berbisnis yang bisa didapatkan.

Adapun berikut ini adalah beberapa tips serta cara yang harus dilalui jika kita ingin menjadi seorang reseller yang baik.


1. Memilih Produk yang Tepat

Hal paling pertama yang harus diperhatikan saat kita ingin menjadi seorang reseller yaitu tentang pemilihan produk apa yang akan dijual. Ini cukup penting, mengingat hal tersebut nantinya akan menjadi core bisnis kita. Jadi selalu pastikan saja, jangan sampai kita salah dalam memilih jenis usaha yang akan dijalani.

Setidaknya ada dua poin yang bisa dipertimbangkan pada saat kita ingin memilih produk yang sesuai ini. Pertama, yaitu berkenaan dengan niche pasar yang dituju.

Dimana saat ingin memulai usaha, agar lebih mudah dalam melakukan penetrasi pasar, maka pilihlah jenis bisnis yang memiliki pangsa pasar yang luas serta fokus pada produk yang diminati oleh banyak orang (high demand). Selain itu, bisnis tersebut bila perlu memiliki persaingan yang cenderung lebih mudah terutama bagi orang yang baru memulai.

Poin kedua, yaitu berkenaan dengan hobi serta bidang yang kita senangi. Artinya saat kita akan memutuskan untuk menjadi reseller produk tertentu, maka selalu utamakan untuk memilih jenis produk yang sesuai dengan ketertarikan dan minat kita.

Jadi pada saat melakukan promosi dan marketing, kita dapat lebih mudah karena memang bisnis yang dijalankan linear dengan pengetahuan yang kita miliki sebelumnya. Sehingga kitapun tidak perlu repot lagi untuk belajar dan memahami tentang spesifikasi produk tertentu yang belum dikuasai.


2. Cari Pemasok Berkualitas

Setelah memutuskan untuk memilih niche produk jualan yang cocok sesuai dengan minat kita, maka langkah berikutnya yang harus dilakukan yaitu mencari brand atau supplier yang bisa diajak untuk bekerjasama.

Dalam tahap ini, tentu akan banyak sekali perusahaan yang bisa dipilah dengan tawaran produk yang beranekaragam. Hanya saja disini kita harus pintar serta lebih selektif dalam bekerjasama dengan pihak supplier tersebut. Ini bertujuan agar kita tidak dirugikan dikemudian hari, terutama saat bisnis kita memang sudah mulai berkembang.

Adapun tipsnya yaitu kita bisa mencari referensi dari teman maupun internet mengenai perusahaan supllier, termasuk tentang spesifikasi produk yang akan dijual nantinya.

Pastikan saja jika perusahaan supplier memiliki reputasi yang baik dan sudah teruji terutama dalam hal memasok barang yang dijual. Sementara dalam hal produk, sebaiknya kita cek juga agar kualitas yang ada sudah sesuai dengan standar yang berlaku.

Bila perlu produk tersebut harus sudah disertai dengan jenis sertifikat tertentu, seperti sertifikasi halal untuk makanan, sertifikasi BPOM untuk jenis obat maupun produk skin care, sertifikasi SNI untuk barang pakai dan barang elektronik, serta jenis sertifikasi lainnya.


3. Harga yang Relevan

Saat sudah menjadi reseller, tentu bukan hanya kita saja yang menjalankan skema bisnis model seperti ini. Akan ada banyak pesaing diluar sana yang menawarkan produk sejenis dengan kategori dan niche pasar yang sama persis dengan milik kita.

Oleh karena itu, agar bisa lebih bersaing dengan pedagang lainnya, maka kita perlu mengatur tarif harga yang sesuai. Dalam hal ini sangat disarankan agar kita tidak terlalu banyak dalam mengambil keuntungan, apalagi jika posisi kita memang baru mulai menjalankan bisnis ini.

Adapun patokan dari penentuan tarif harga yang bisa dipertimbangkan, yaitu dengan melihat harga pasaran dari sebuah produk yang sudah dijual, ditambah juga dengan melihat biaya operasional yang sudah dikeluarkan.

Dari menghitung kedua poin itu, nantinya kita dapat dengan mudah untuk menentukan harga jual serta margin profit yang ingin dicapai.


4. Jual di Platform yang Pas

Dengan hadirnya kemajuan teknologi, saat ini kita tidak perlu repot lagi untuk berjualan secara offline dengan harus mengeluarkan uang lebih untuk menyewa ruko sebagai tempat berjualan.

Sebaliknya kita bisa memanfaatkan teknologi internet untuk membuka lapak berjualan secara digital. Selain lebih hemat, dengan bisnis online ini kita pun bisa menjalankannya meski hanya dilakukan di rumah saja.

Ada banyak sekali jenis platform e-commerce online yang bisa kita pilih. Adapun disini kita tidak perlu masuk di semua platform marketplace yang ada. Melainkan cukup pilih salah satu marketplace yang paling populer dan mudah untuk dijalankan.

Selain itu, setiap e-commerce tentu tidak semuanya cocok untuk bisnis produk tertentu. Jadi pastikan saja agar kita memilih marketplace yang tepat sesuai dengan bidang usaha yang dijalankan.

Baru setelah bisnis kita dirasa sudah mulai berjalan dengan cukup baik, maka kita bisa mencoba untuk mengembangkannya dengan berjualan di tempat e-commerce atau marketplace yang lain.


5. Promosi dan Marketing

Salah satu hal yang bisa membuat penjualan semakin meningkat yaitu bisa dengan menerapkan program promo dan juga marketing yang baik. Dimana brand-brand ternama pasti selalu melakukan kedua hal tersebut, seperti dengan cara memasang iklan, memberikan potongan harga, dan juga jenis promosi lainnya.

Sebisa mungkin buatlah program promosi yang efektif serta rutin agar calon pembeli dapat merasa senang, serta memungkinkan mereka untuk membeli produk kita kembali di masa yang akan datang. Misalnya saja, yaitu dengan melakukan promo paket bundel agar pelanggan dapat lebih tertarik dengan produk yang dijual.

Sementara dalam menjalankan strategi marketing, kita juga dapat memanfaatkan platform media sosial untuk mengenalkan setiap produk. Sekaligus cara inipun bisa juga dimanfaatkan untuk memperbesar pangsa pasar agar target customer dapat lebih beragam lagi.

Selain itu, boleh juga kita memanfaatkan share ke grup chat online untuk melakukan promosi dan marketing kepada teman atau kolega. Hanya saja yang perlu diingat, bahwa jangan sampai kita melakukannya terlalu masif dan berlebihan sehingga hal tersebut bisa menimbulkan kesan yang mengganggu.


6. Pelayanan dan Aftersales

Menjaga hubungan baik dengan customer tentu sangat diperlukan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan kesetiaan atau loyalitas pelanggan ini, yaitu bisa dengan cara memberikan pelayanan dan juga aftersales yang baik.

Bentuk dari pelayanan yang baik ini, misalnya berupa respon atau tanggapan yang cepat bila ada pelanggan yang bertanya tentang produk kitad. Usahakan jawablah pertanyaan tersebut dengan bahasa yang singkat dan sopan agar lebih mudah dimengerti dan menyinggung.

Selain itu, jika produk yang kita jual berupa barang yang cenderung tahan lama. Maka jangan lupa untuk memberikan garansi dalam jangka waktu tertentu, tujuannya agar setiap pelanggan bisa mendapatkan rasa aman terhadap barang yang sudah dibeli.

Bila perlu kita pun bisa memberikan nomor kontak sebagai bagian dari pelayanan, agar customer juga bisa dengan mudah memberikan saran dan masukannya kepada kita.


7. Melakukan Evaluasi secara Berkala

Jika bisnis sudah berjalan dengan lancar, maka langkah berikutnya yang perlu dilakukan yaitu menjalankan apa yang disebut sebagai evaluasi kinerja.

Evaluasi ini cukup penting dilakukan, karena dengan cara ini kita bisa lebih mudah untuk mengontrol dan mengetahui keefektifan dalam menjalankan bisnis selama ini.

Adapun beberapa hal yang bisa menjadi bahan evaluasi, yaitu seperti analisis jumlah penjualan, profit yang didapatkan, serta feedback dari para pelanggan berupa kritik dan juga masukkan.

Semua hal diatas bisa kita evaluasi baik dan buruknya, serta apa saja yang masih kurang. Sehingga dengan melakukan tahapan ini, diharapkan usaha bisnis reseller kita bisa berkembang dan tumbuh semakin baik lagi dimasa depan.


Nah itulah tadi sedikit tips tentang tahapan yang harus dilalui jika kita ingin membuka model bisnis dengan cara menjadi seorang reseller produk.

Dalam memulai bisnis digital semacam ini, maka kunci utama untuk bisa meraih kesuksesan yaitu ada pada kepercayaan dari para pelanggan.

Oleh karena itu, untuk bisa menhasilkan kepercayaan yang besar dari customer, kita diharuskan untuk selalu berusaha memberikan produk yang berkualitas disertai juga dengan menerapkan pelayanan yang prima.

Dengan begitu, diharapkan setiap pelanggan akan menjadi senang dan memungkinkan mereka untuk tidak sungkan untuk mempromosikan produk kita secara sukarela dan bahkan melakukan repeat order di masa yang akan datang.

No comments

Terima kasih telah berkunjung ke Blog ini. Bagi pengunjung silahkan tinggalkan komentar, kritik maupun saran dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan.
close