Jika dilihat dari kepanjangannya sendiri, istilah KPR sendiri merupakan singkatan dari Kredit Pemilikan Rumah. Sedangkan jika diterjemahkan lebih lanjut, maka secara sederhana KPR bisa diartikan sebagai suatu bentuk pendanaan berupa pinjaman uang untuk program pembelian hunian rumah maupun jenis properti lainnya.
Sumber pembiayaan tersebut umumnya akan dikeluarkan oleh pihak bank atau bisa juga berupa lembaga keuangan terkait, kepada pihak perorangan yang telah memenuhi syarat tertentu.
Adapun beberapa syarat yang dibutuhkan dalam melakukan program KPR ini, beberapa diantaranya yaitu seperti harus memiliki batas penghasilan bulanan yang sudah mencapai batas nominal tertentu, dimana hal ini bisa ditandai dengan harus disertainya surat keterangan berupa slip gaji.
Lalu ada juga persyaratan lainnya, seperti diwajibkan untuk membayar uang muka (down payment) sebagai jaminan tanda jadi, dan kemudian diharuskan juga untuk melakukan proses pembayaran berupa cicilan bulanan sesuai dengan tenor (jangka waktu peminjaman kredit) yang telah disepakati.
Dalam prakteknya, pihak peminjam tersebut dapat membeli jenis hunian berupa rumah baru atau bisa juga berupa hunian rumah yang sudah tersedia di pasar sekunder.
Jadi secara tidak langsung dengan hadirnya program tersebut, hal ini tentu saja dapat semakin memudahkan keluarga, terutama pasangan yang baru menikah agar bisa disegerakan memiliki tempat tinggal sesuai yang diimpikannya.
Lalu bagaimana mekanisme dalam proses pengajuan KPR? Nah jika Anda memang berminat, maka bisa langsung dilihat mengenai tips membeli KPR rumah yang aman dan mudah.
Pada proses awal, peminjam biasanya akan langsung menerima pembiayaan dari pihak bank atau lembaga keuangan berupa uang pinjaman untuk dapat membeli rumah yang diinginkan.
Sebagai jaminannya, rumah yang telah dibeli dengan KPR tersebut kemudian akan dijadikan agunan, yang berarti jika peminjam suatu saat tidak mampu untuk membayar cicilan, maka pihak bank berhak untuk mengambil alih kepemilikan rumah yang masih belum dilunasi tersebut.
Selain itu, pihak bank juga akan menerapkan suku bunga KPR yang wajib dibayarkan oleh peminjam sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui sebelumnya.
Suku bunga ini, bisa terbagi menjadi dua bagian yaitu pertama berupa suku bunga tetap (fixed rate), dan yang kedua yaitu berupa suku bunga mengambang (floating rate). Penggunaannya akan tergantung pada perjanjian yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yaitu peminjam dan juga pemberi pinjaman (bank).
Namun yang perlu diperhitungkan oleh kita, yaitu mengenai besaran suku bunga yang dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada kondisi pasar keuangan yang ada. Jadi sebelum kita mengajukan cicilan pembiayaan rumah ini, ada baiknya jika kita melakukan survei terlebih dahulu.
Mengenal Jenis Program KPR Rumah Beserta Kelebihannya
Secara umum sebenarnya terdapat beberapa jenis atau bentuk dari program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang sering digunakan. Adapun bentuk yang dimaksud tersebut bisa kita lihat seperti pada penjelasan berikut ini.
1. KPR Tanpa Dikenankan Subsidi
Pertama yaitu ada tipe KPR Non-subsidi, adalah jenis pinjaman hipotek (pembiayaan cicilan rumah) yang tidak didukung oleh program subsidi atau bantuan dari pemerintah. Dalam KPR tanpa subsidi ini, peminjam akan mengajukan proses pinjaman hipotek secara mandiri dari lembaga keuangan tanpa menerima manfaat atau bantuan tambahan dari pemerintah.
Kelebihan dari tipe ini yaitu tingkat suku bunga yang bisa dibilang cukup kompetitif, kemudian lebih fleksibel dalam menggunakan jaringan bank atau lembaga keuangan penyedia KPR, serta memiliki persyaratan yang relatif lebih mudah untuk bisa dipenuhi.
2. KPR Bersubsidi (Bantuan Pemerintah)
Selanjutnya ada tipe KPR subsidi, yaitu jenis pinjaman hipotek yang didukung oleh program subsidi atau bantuan dari pemerintah secara langsung. Program subsidi ini bertujuan untuk membantu masyarakat dengan pendapatan rendah maupun menengah agar dapat membeli rumah dengan biaya lebih terjangkau.
Kelebihan dari pembiayaan rumah subsidi, yaitu suku bunga yang dibebankan umumnya akan jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan jenis KPR tanpa subsidi.
Selain itu, tenor cicilan yang bisa dilakukan pun cukup lama dengan harga yang lebih terjangkau. Serta seringkali terdapat kebijakan-kebijakan lain dari pemerintah yang intinya bertujuan untuk membantu masyarakat dengan pendapatan rendah untuk bisa segera medapatkan rumah impian mereka.
3. KPR Syariah
Selanjutnya ada tipe KPR Syariah, adalah jenis pinjaman pemilikan rumah yang disesuaikan dengan prinsip-prinsip dasar syariah atau hukum agama Islam. Pada KPR Syariah, pemberi pinjaman yaitu berupa bank syariah dan juga pihak peminjam (nasabah) akan melakukan proses perjanjian (akad) dengan berlandaskan ketentuan syariah yang berlaku.
Adapun beberapa jenis akad yang umumnya diapakai yaitu seperti akad murabahah, musyarakah (usaha bersama), dan ijarah (sewa).
KPR Syariah memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan KPR konvensional, terutama bagi individu yang memang ingin mematuhi prinsip-prinsip syariah dalam melakukan pembiayaan hunian properti mereka.
Kelebihan dari program syariah yang umum dijumpai yaitu seperti tidak adanya bunga yang dibebankan pada proses pembiayaan, melainkan akan diganti menggunakan prinsip bagi hasil.
Selain itu, digunakan juga prinsip keadilan dan pembagian risiko, dimana pihak peminjam dan bank syariah akan saling menjadi mitra dalam kepemilikan rumah, dan keuntungan serta risiko dibagikan sesuai dengan kesepakatan yang adil antara kedua belah pihak. Kesepakatan harus dijelaskan secara transpran, termasuk mengenai masalah biaya, serta keuntungan yang akan diungkapkan secara jelas kepada pihak peminjam.
4. KPR Refinancing
Pada dasarnya KPR refinancing adalah proses mengambil pinjaman baru untuk melunasi pinjaman KPR yang sudah ada. Dalam menjalankan proses refinancing ini, peminjam diharuskan mengajukan pinjaman baru kepada bank atau lembaga keuangan lain dengan tujuan untuk menggantikan pinjaman KPR yang sedang berjalan sebelumnya, dimana kedudukan dengan pinjaman baru memiliki kondisi yang lebih menguntungkan.
Proses refinancing KPR mirip dengan pengajuan pinjaman KPR baru. Peminjam perlu mengajukan permohonan ke bank atau lembaga keuangan yang diinginkan terlebih dahulu, baru kemudian memberikan dokumen-dokumen yang diperlukan, dan kembali melalui proses evaluasi kredit.
Jika permohonan disetujui, makan pinjaman baru akan langsung digunakan untuk melunasi pinjaman KPR yang ada, dan peminjam pun akan mulai membayar angsuran baru sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.
5. KPR Fleksibel
KPR Fleksibel adalah jenis pinjaman pemilikan rumah yang menawarkan fleksibilitas tambahan dalam pengaturan pembayaran dan jangka waktu pinjaman.
Jika dibandingkan dengan jenis KPR konvensional pada umumnya, KPR fleksibel ini memberikan opsi yang jauh lebih luas kepada pihak peminjam untuk bisa mengatur cara pembayaran sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan mereka. Ini dapat mencakup opsi untuk membayar lebih dari angsuran minimum atau melakukan pembayaran lebih besar di awal pinjaman.
KPR Fleksibel memberikan peminjam lebih banyak kendali dan juga kebebasan terutama dalam mengatur pembayaran dan jangka waktu pinjaman bagi nasabah.
6. KPR Menggunakan Fix Rate
Keenam ada tipe KPR menggunakan Fix Rate yang bisa diartikan sebagai jenis pinjaman pemilikan rumah dimana suku bunga pinjaman akan tetap alias "fixed" selama periode tertentu.
Dalam KPR dengan suku bunga tetap, tingkat bunga yang ditetapkan pada awal pinjaman akan tetap sama sepanjang periode yang telah ditentukan, biasanya antara 1 tahun hingga 20 tahun lamanya.
Kelebihan menggunakan jenis ini, yaitu suku bunga yang menjadi acuan akan relatif tetap selama periode tertentu, sehingga dapat lebih mudah dalam melakukan perencanaan keuangan.
Selain itu, model pembiayaan ini sangat cocok bagi kita yang memang menginginkan kepastian dalam proses pembayaran bulanan dan juga perlindungan dari fluktuasi suku bunga pasar.
7. KPR Floating Rate
KPR jenis Floating Rate bisa diartikan sebagai model pinjaman pembiayaan rumah dimana suku bunga pinjaman dapat berubah seiring dengan perubahan suku bunga pasar.
Pada tipe ini, tingkat bunga yang diterapkan pada pinjaman bisa sangat fleksibel dan berubah, yaitu dapat naik atau bahkan dapat turun sesuai dengan fluktuasi suku bunga yang sedang berlaku di pasar saat itu.
Kelebihan menggunakan jenis ini, yaitu suku bunga nantinya akan berusaha mengikuti perubahan suku bunga pasar yang jauh lebih menguntungkan jika suku bunga mengalami penurunan di masa depan. Ini tentu saja dapat memberikan potensi kemudahan berupa pengurangan biaya pinjaman dalam jangka waktu tertentu.
8. KPR dengan Uang Muka Rendah
Poin terakhir terdapat jenis KPR dengan Uang Muka Rendah (UMR), yaitu jenis pinjaman pemilikan rumah yang memungkinkan peminjam untuk melakukan proses pembelian rumah dengan uang muka yang jauh lebih rendah daripada jenis KPR konvensional secara umum.
Dalam jenis KPR UMR ini, peminjam dapat memberikan uang muka yang lebih kecil dari total harga rumah sebagai persyaratan awal untuk bisa mendapatkan pinjaman.
Sekilas mungkin akan terlihat sama dengan jenis KPR bersubsidi. Namun perbedaan utama diantara keduanya yaitu ada pada sumber bantuan dan persyaratan yang diterapkan.
Dimana jika pada KPR dengan Uang Muka Rendah memungkinkan peminjam untuk memberikan uang muka yang jauh lebih murah, maka pada jenis KPR subsidi pemerintah akan memberikan bantuan dalam bentuk suku bunga rendah atau subsidi pembiayaan kepada orang yang berpenghasilan menengah ke bawah. .
Adapun kelebihan dari tipe ini yaitu memungkinkan bagi pihak pembeli untuk dapat memiliki properti dengan pembiayaann yang jauh lebih murah dan ringan dari kebanyakan model pembiayaan jenis lainnya. Sehingga hal ini tentu saja dapat semakin memudahkan kita sebagai pembeli untuk dapat segera memenuhi mendapatkan hunian dengan lebih cepat lagi.
Nah demikianlah penjelasan mengenai model pembiayaan KPR yang biasa ditemukan saat ini beserta dengan kelebihannya masing-masing.
Perlu digaris bawahi juga bahwa pada dasarnya kelebihan yang telah disebutkan diatas, merupakan penjelasan yang bersifat umum.
Sehingga pada praktiknya, setiap model KPR yang ada tersebut tentu saja dapat bervariasi tergantung daripada kebijakan lembaga keuangan yang menawarkan program ini.
Oleh karena itu, ada baiknya jika kita sebelum mengajukan program KPR, usahakan untuk selalu melakukan survei yang mendalam dan bila perlu lakukan juga konsultasi dengan ahlinya. Tujuan dilakukan survei ini tentu saja agar kita bisa lebih mudah untuk memahami setiap persyaratan secara spesifik dari setiap program yang ada tersebut.
Jika merasa masih bingung, mungkin kita bisa mempertimbangkan untuk membeli unit hunian rumah di kawasan Permata Cimanggis sebagai solusinya. Sebab disini banyak penawaran menarik dengan berbagai macam kemudahan disetiap program KPR yang ada!
Dapatkan kesempatan memiliki rumah sendiri dan ciptakan kenangan indah bersama keluarga. Program KPR membuka pintu menuju hunian yang nyaman dan stabil. Segera ajukan KPR sekarang dan wujudkan mimpi memiliki rumah yang hangat dan penuh cinta.
No comments