Home
Properti
Tips Mengatasi Lumut pada Toren Penampungan Air

Tips Mengatasi Lumut pada Toren Penampungan Air


Kita mungkin pernah mengalami kejadian dimana saat ingin menggunakan air yang ada di dalam tandon penampungan, ternyata air yang akan dipakai tersebut justru malah kotor dan juga terlihat banyak lumut.

Hal inipun terkadang bisa membuat kita merasa kesal dan bahkan kitapun menjadi malas untuk menggunakan air di turen tersebut. Sebab selain tidak enak untuk dikonsumsi, air yang keruh dan berlumut pun dikhawatirkan bisa mengganggu kesehatan.

Lalu darimana sih sebenarnya asal dari lumut tersebut?

Boleh dibilang banyak sekali faktor yang bisa menyebabkan kenapa hal ini bisa terjadi. Namun salah satu yang paling sering ditemui, yaitu bisa diakibatkan karena tempat penampungan air atau tandon yang digunakan memang sudah terlalu lama sehingga lumut pun bisa tumbuh dan berkembang semakin banyak.

Nah jika memang tanki penyimpanan air di rumah kita ini sudah terlanjur terdapat lumut, maka ada beberapa tips yang bisa kita coba untuk menghilangkan dan menghindari agar lumut tersebut tidak kembali muncul.


Cara Merawat Tandon Air agar Tidak Mudah Berlumut


1. Pastikan dalam Kondisi Tertutup Rapat

Tips paling pertama dan sebenarnya cukup simpel untuk dilakukan, yaitu bisa dengan cara memastikan bahwa toren air di rumah kita sudah benar-benar dalam keadaan tertutup dengan rapat.

Hal ini perlu dilakukan mengingat lumut pada dasarnya memang merupakan bagian dari mahluk hidup yang tentu saja dapat berkembang biak dengan cepat jika tumbuhan tersebut terkena sinar matahari.

Jadi pastikan saja tidak ada lubang untuk cahaya masuk, dan jika kita ingin menguras atau memeriksa bagian dalam turen pun, jangan lupa untuk memasang kembali dengan benar tutupnya agar sinar matahari tidak dapat masuk.


2. Memasang Pelindung Tambahan

Kebanyakan orang seringkali menaruh turen air ini dengan diletakkan di tempat yang terbuka seperti di rooftop atau tower khusus yang tanpa dipasangi perlindungan apapun. Padahal seperti yang sudah dijelaskan di poin nomor satu tadi, bahwa panas dari sinar matahari dapat membuat lumut menjadi tumbuh semakin subur.

Oleh karena itu, sebenarnya sangat direkomendasikan agar kita menaruh turen di ruangan tertutup atau di tempat yang tidak terpapar sinar matahari langsung.

Namun jika tempat untuk menaruh toren tersebut memang tidak memungkinkan, seperti hanya bisa ditaruh di bagian atap dak beton yang terbuka. Maka tidak ada salahnya jika kita bisa memberikan atap tambahan agar tidak kepanasan dan kehujanan. Sehingga suhu turen didalamnya pun dapat tetap terjaga.

Adapun bahan atap yang bisa dipilih, yaitu seperti material berbahan galvalum yang cenderung lebih kuat serta tahan lama. Lalu agar dapat lebih menghemat budget pengeluaran, untuk proses pemasangannya pun cukup dipasang dibagian atas dari tempat penampungan air saja.


3. Lapisi dengan Cat Warna Pekat

Jika kita menggunakan model tandon air yang terbuat dari bahan plastik, maka sangat disarankan untuk melakukan pelapisan tambahan dengan menggunakan cat dengan warna hitam maupun warna gelap lainnya yang pekat.

Warna tersebut sengaja dipilih, karena warna hitam memang cenderung tidak mudah ditembus oleh cahaya. Sehingga jika terkena sinar matahari sekalipun, bagian dalam turen dapat lebih aman dan bibit lumut tidak mudah tumbuh.

Adapun untuk jenis cat yang bisa dipilih, yaitu kita bisa mencoba untuk menggunakan jenis cat yang mengandung bahan bitumen. Cat jenis ini bisa dibilang lebih serbaguna, karena selain bisa menahan panas sinar matahari lebih baik, juga sekaligus bisa dimanfaatkan untuk melapisi bagian tandon air agar tidak mudah bocor.


4. Bersihkan secara Teratur

Tandon air yang jarang dibersihkan, jika dibiarkan terlalu lama tentu saja bisa menghasilkan lumut sekalipun tempat penampungan air ini telah disimpan pada tempat yang cenderung tertutup dengan tidak terkena sinar matahari langsung.

Sebab salah satu pemicu dari tumbuhnya lumut yang lain, yaitu bisa juga disebabkan karena sumber air baku yang digunakan memang tidak terlalu baik dan banyak mengandung kotoran di dalam sumber air tersebut.

Oleh karena itu, agar lumut tidak cepat berkembang biak, sangat disarankan agar kita bisa membersihkan dan menguras turen secara berkala.

Jika lumut terlihat cukup lama dalam berkembang biak, maka kita bisa membersihkan tandon kurang lebih sekitar 7 bulan sekali saja. Namun jika proses perkembangbiakan terjadi lebih cepat, sebaiknya kita menguras toren air tersebut dalam jangka waktu anatar 3-4 bulan sekali.


5. Gunakan Tandon Stainless Steel

Tips terakhir, jika kita memang merasa ingin lebih praktis dan juga tidak mau repot untuk rutin membersihkan turen. Maka alternatif lain yang bisa kita coba, yaitu dengan membeli jenis toren air yang terbuat dari material logam.

Selain lebih kokoh, penampung air jenis ini memang dikenal lebih tahan terhadap pertumbuhan lumut. Hal ini karena material yang digunakan umumnya terbuat dari bahan stainless steel yang memungkinkan alga termasuk lumut sulit atau bahkan tidak bisa tumbuh sama sekali. Jadi meskipun jarang dibersihkan, penampung jenis ini tergolong tidak mudah cepat kotor.

Hanya saja, turen jenis tersebut memang memiliki bobot yang lumayan cukup berat. Sehingga untuk alasan keamanan, diperlukan alat penahan yang jauh lebih baik lagi agar tandon tidak mudah jatuh.

Belum lagi model inipun memiliki harga yang tentunya sedikit lebih mahal. Jadi persiapkan saja budget yang lebih besar, jika kita ingin membeli penampungan air model ini.


Nah demikianlah tips kali ini tentang cara praktis merawat dan mengatasi tandon penampung air agar tidak mudah berlumut.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat, dan akhir kata sampai berjumpa kembali di artikel lain berikutnya. Terima kasih

No comments

Terima kasih telah berkunjung ke Blog ini. Bagi pengunjung silahkan tinggalkan komentar, kritik maupun saran dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan.
close