Home
Pengetahuan
Pertanian
Tanaman
Jenis Hama Perusak Tanaman Cabai dan Cara Mengatasinya

Jenis Hama Perusak Tanaman Cabai dan Cara Mengatasinya


Budidaya tanaman cabai memang terbilang sangat menjanjikan, karena bisa menghasilkan keuntungan yang boleh dikatakan cukup lumayan besar.

Apalagi jika dikombinasikan dengan pemilihan bibit yang unggul dan disertai dengan keberadaan tanah yang subur, maka hasilnya bisa dipastikan akan meningkat menjadi berkali lipat.

Namun begitu, meski terlihat sangat mudah bukan berarti menanam cabai ini tidak memiliki kesulitan sama sekali.

Justru salah satu masalah yang seringkali dihadapi pada saat kita ingin menjadi petani cabai, yaitu mengenai kemungkinan adanya ancaman gagal panen yang sangat mungkin bisa terjadi.

Adapun dari sekian banyak faktor yang bisa menjadi penyebab, beberapa diantaranya yaitu bisa berasal dari hama dan juga penyakit yang mungkin menyerang. Dimana setidaknya ada sekitar 5 jenis hama dan juga penyakit (HPT) yang kerap kali muncul pada pertanian budidaya tanaman cabai.

Nah untuk mengetahui jenis-jenis dari hama penyerang itu, maka sebaiknya kita simak penjelasan detail pada ulasan berikut ini.


Inilah Jenis Hama Penyakit yang Sering Menyerang Lahan Pertanian Cabai


1. Bactrocera

Jenis hama yang pertama yaitu ada jenis bactrocera atau biasa dikenal juga sebagai lalat buah. Bactrocera umumnya akan menyerang tanaman cabai yang sudah siap panen.

Dimana serangan ini dilakukan, karena jenis sayuran dan buah-buahan tertentu memang menjadi makanan dari si hewan satu ini.

Adapun ciri dan gejala yang muncul dari tanaman cabai yang sudah terkontaminasi dari lalat buah, yaitu cabe akan menjadi busuk dan beberapa mungkin ada yang mengalami kerontokan.

Selain itu, jika cabai yang sudah dihinggapi lalat itu dikupas, maka akan langsung terlihat belatung pada bagian dalamnya.


2. Penyakit Patek atau Antraknosa

Penyakit antraknosa atau sering juga dikenal sebagai patek merupakan salah satu jenis penyakit yang sering kali menyerang lahan pertanian terutama pada budidaya jenis cabai.

Secara umum penyebab dari antraknosa, yaitu bisa diakibatkan karena adanya jamur bernama Colletotrichum spp. atau Colletotrichum capsici yang muncul pada tanaman cabe.

Seringkali jamur tersebut akan menyerang pada saat musim hujan, di tengah kondisi suhu udara yang cukup lembap.

Adapun gejala yang mungkin ditimbulkan dari serangan jamur ini, yaitu buah akan menjadi cepat busuk dan juga keriput. Serta pada bagian buah, jika dilihat maka akan muncul bintik-bintik atau bulatan kecil yang berwarna hitam maupun putih keabu-abuan.

Parahnya, penyakit ini bisa menyerang pada bagian tanaman cabai yang belum siap panen maupun tanaman yang sudah siap panen.


3. Hama Thrips

Hama thrips berasal dari jenis Thrips parvispinus karny dan juga kutu daun atau Aphididae, yang merupakan salah satu dari jenis hama yang bisa dibilang cukup berbahaya dan sering menyerang lahan pertanian terutama cabai.

Bagian putik dan juga daun muda, seringkali menjadi sasaran dari serangan penyakit ini. Dimana hama, akan mengisap cairan yang ada pada bagian bawah dari daun muda.

Sehingga jika dibiarkan saja, maka lama kelamaan daun akan menjadi kering, serta bisa menyebabkan kerontokan pada bagian bunga.

Oleh karena itu, jika hama ini telah menyebar maka akan membuat pertumbuhan dari tanaman cabai akan terhenti, sehingga membuat budidaya bisa saja akan mengalami kegagalan panen.


4. Virus Gemini (Kuning)

Virus Gemini atau sering juga disebut sebagai virus kuning merupakan jenis hama tanaman yang berasal dari kutu kebul (Bemisia tabaci), yang akan menyerang pertumbuhan dari tanaman tersebut.

Adapun gejala yang ditimbulkan dari virus ini, yaitu dapat membuat tanaman khususnya cabe menjadi lebih kecil atau kerdil karena tidak bisa tumbuh secara normal.

Selain itu, bagian pada daun-daun akan menjadi keriput kemudian berubah menjadi warna kekuningan. Lalu pada bagian batang akan melengkung dan juga kaku. Sehingga jika dibiarkan maka lama-kelamaan akan membuat daun menjadi rontok dan berguguran.


5. Busuk Batang dan Kuncup (Phytophthora)

Terakhir ada hama bernama Phytophthora yang berasal dari jenis jamur bernama Phytophthora capsici. Seperti penyakit yang disebabkan karena jamur lain, hama inipun akan menyerang disaat musim hujan tiba, dimana kondisi kelembaban udara akan sangat tinggi.

Pada gejala awal dari penyakit ini, bisa membuat tumbuhan terutama pada bagian daun akan timbul bercak-bercak yang agak kebasahan.

Sementara gejala yang terjadi jika sudah menyerang batang cabai, maka bagian tersebut akan berubah warna menjadi kecoklatan, dan pada akhirnya akan membuat tanaman menjadi mati serta tidak berbuah.


Cara Mencegah dan Mengatasi Hama pada Budidaya Tanaman Cabai

Meski cukup merepotkan dan bisa menimbulkan kerugian di pihak petani, karena dapat menyebabkan kegagalan panen. Namun tentu saja wabah yang menyerang tersebut bisa diatasi dan bahkan bisa dihilangkan sumber penyakitnya.

Cara ini bisa dilakukan menggunakan dua metode yang berbeda, tahap pertama yaitu bisa menggunakan metode preventif atau pencegahan sebelum datangnya hama.

Dan yang kedua yaitu tahapan kuratif yang bertujuan untuk melakukan proses penyembuhan terhadap tanaman yang sudah terkena gejala penyakit tersebut.

Adapun tips yang bisa diaplikasikan untuk mengatasi tanaman cabai dari penyakit dan juga serangan hama adalah sbb :

1. Hal yang paling penting tentu saja mengenai pemilihan benih cabai yang akan digunakan. Pastikan agar kita selalu menggunakan jenis bibit unggul yang berkualitas nomor satu saja.

2. Sebelum melakukan proses tanam, ada baiknya untuk terlebih dahulu membersihkan lahan dari gulma, yang mungkin bisa menjadi salah satu penyebab dari munculnya sumber penyakit. Termasuk juga dengan membabat habis  tumbuhan budidaya yang sudah di tanam di musim sebelumnya.

3. Jangan lupa untuk memberikan nutrisi kepada tanaman secara optimal agar tidak mudah terserang penyakit. Hal ini bisa dilakukan dengan cara pemberian pupuk secara berkala, dengan disesuaikan pada tingkat masing-masing dari fase pertumbuhan tanaman dan juga disesuaikan berdasarkan faktor dari kondisi tanah.

4. Penggunaan plestisida mungkin bisa menjadi alternatif lain, meski tentu cukup dilakukan dalam jumlah yang terbatas saja.

5. Jika lahan yang digunakan untuk budidaya merupakan jenis lahan tumpang sari, maka sangat dianjurkan untuk tidak menanam jenis cabai lain di lahan tersebut, dan sebagai gantinya bisa ditanami dengan jenis tanaman lain yang berbeda.

Ini dimaksudkan agar jika satu varietas cabai terkena hama dan penyakit, maka hama tersebut diharapkan tidak akan menyerang tanaman dengan jenis yang sama. Selain itu, penanaman jenis yang berbeda, bertujuan untuk menghindari dari adanya penyerapan unsur hara yang sama karena masih dalam satu family.

6. Jika serangan hama penyakit sudah terjadi, maka untuk menguranginya bisa dilakukan dengan cara memusnahkan beberapa bagian tanaman yang sudah terserang dan dianggap sudah tidak bisa produktif lagi.


Nah bagaimana, jadi sekarang kita sudah tahukan jenis hama yang bisa merusak budidaya dari tanaman cabai.

Semoga dengan membaca artikel ini, kita bisa menjadi tahu pencegahan apa saja yang metinya harus dilakukan agar tanaman cabai dapat terhindar dari hama pengganggu tersebut.

Demikianlah artikel kali ini, semoga bermanfaat dan akhir kata sampai berjumpa kembali di postingan lain berikutnya. Terima kasih

No comments

Terima kasih telah berkunjung ke Blog ini. Bagi pengunjung silahkan tinggalkan komentar, kritik maupun saran dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan.
close