Mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan yang namanya sistem keamanan pada sebuah perangkat komputer. Ya, sistem keamanan satu ini boleh dikatakan merupakan bagian dari mekanisme komputer yang cukup penting keberadaannya.
Adapun tujuannya sangat simpel, yaitu untuk melindungi perangkat gadget kita agar bisa terhindar dari berbagai macam serangan berbahaya yang tidak dikenal seperti misalnya malicious software (malware) yang mungkin dapat merusak perangkat komputer terutama pada bagian program software.
Umumnya sistem keamanan ini berupa aplikasi security system yang akan memprotect perangkat PC, dimana orang-orang mungkin lebih mengenalnya sebagai sebuah antivirus.
Dan diluar sana antivirus ini dapat dengan mudah dibeli dan dipasang dari penyedia pihak ketiga, dan tentunya dari berbagai macam brand yang bisa diunduh melalui halaman website resminya.
Nah khusus bagi kita pengguna sistem operasi Windows mungkin sudah tidak asing lagi dengan salah satau program bernama windows defender atau saat ini lebih dikenal dengan sebutan windows security.
Dahulu sistem keamanan besutan dari OS ini bernama Microsoft SpyWare dan Microsoft Security Essentials, sebelum akhirnya berubah nama menjadi windows defender yang resmi dirilis pertama kali untuk umum pada 24 Oktober 2006 lalu.
Ya, program tersebut memang merupakan salah satu program bawaan yang biasanya sudah langsung terinstal secara otomatis pada saat kita menggunakan OS jendela ini.
Bisa dibilang program satu ini memiliki fungsi yang hampir sama layaknya sebuah antivirus pada umumnya yaitu sama-sama bertugas untuk menangkal komputer dari software-software jahat perusak seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
Namun sebagai suatu program yang "statusnya" hanya bawaan asli dari OS, windows defender ini bisa dibilang sangat minim sekali fitur dan tentu fungsinya pun tidak se-superior antivirus-antivirus lain yang berasal dari penyedia pihak ketiga.
Bahkan tidak jarang ada yang menganggap bahwa program security bawaan ini sangat mengganggu. Hal ini karena seringnya windows defender justru banyak memblok aplikasi-aplikasi yang ingin di instal dan selalu menganggapnya sebagai sebagai sebuah malware virus. Maka dari itu banyak orang pengguna OS jendela ini yang lebih memilih untuk menonaktifkannya.
Oleh karena itu bagi kalian yang memang ingin mematikan fitur satu ini namun belum mengetahui caranya, maka pada artikel kali ini akan dibahas mengenai hal tersebut. Dan untuk tahu bagaimana langkahnya maka langung saja kita simak ulasannya berikut ini.
Cara Menonaktifkan Windows Security di Perangkat PC Desktop atau Laptop
Dalam tutorial kali ini kami menggunakan versi windows 10 sebagai bahan uji cobanya. Bagi yang menggunakan windows versi lain baik itu versi dibawah maupun versi diatasnya mungkin saja bisa terjadi perbedaan dalam langkah-langkahnya, meskipun hal itu tentu tidak akan jauh berbeda.
1. Langkah pertama kita masuk ke menu "Start" dengan memilih logo windows. Lalu selanjutnya kita pilih menu "Settings/pengaturan".
2. Jika sudah maka akan muncul tab menu baru, disana kita cukup pilih "Update & Security".
3. Setelah itu kita pilih menu "Windows security/keamanan windows" > lalu selanjutnya pilih "Virus & Threat Protection".
4. Selanjutnya kita pilih menu "Kelola pengaturan/Manage Settings".
Jika sudah maka langkah terakhir yang harus dilakukan yaitu kita cukup matikan bilah menu "Real-time Protection" dari yang tadinya on (bilah tombol berada disebelah kanan) mejadi off (bialah tombol menjadi dikiri) dengan cara mengkliknya satu kali.
Dan bila dirasa kurang kita juga bisa mematikan beberapa menu lainnya seperti "Cloud-delivered Protection", dan "Automatic Sample Submission".
Hingga langkah diatas maka proses menonaktifkan fitur windows defender security pun telah berhasil dilakukan. Namun meski demikian, cara ini sebenarnya sangat tidak direkomendasikan.
Hal ini karena jika dilakukan maka dikhawatirkan perlindungan terhadap perangkat pc kita akan menjadi berkurang, ditambah jika memang perangkat gadget kita tersebut tidak disertai dengan sistem keamanan tambahan dari pihak ketiga seperti antivirus.
Maka sudah pasti peluang untuk masuknya ancaman sistem keamanan malware pun menjadi semakin besar.
Oleh karenanya, jika kita memang terpaksa ingin menggunakan cara ini sebaiknya terapkanlah hanya sementara saja, yaitu disaat kita sedang menginstal aplikasi-aplikasi tertentu.
Dan jika sudah selesai maka segeralah untuk mengaktifkan fitur itu kembali.
Baca Juga : Cara Atur Aplikasi Default Otomatis (Browser, Pemutar Musik, Pemutar Video, dll) di Windows
Baik demikianlah artikel simpel kita kali ini tentang cara mudah mematikan fitur windows security pada perangkat komputer.
Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan jika ada yang belum dimengerti atau ada yang ingin ditanyakan, maka silahkan langsung saja berkomentar di kolom yang telah disediakan.
Akhir kata sampai berjumpa kembali di artikel lain selanjutnya. Terima kasih
No comments