Home
Daerah
Pengetahuan
Sejarah
Inilah Asal Kata Jancuk, Ternyata Bukan Nama dari Tank

Inilah Asal Kata Jancuk, Ternyata Bukan Nama dari Tank


Pernahkah kita mendengar kata jancuk? Jancuk atau ada juga yang mengatakannya dengan jancok merupakan satu istilah yang sering disebutkan oleh orang-orang di daerah Jawa timur, terlebih di wilayah Surabaya, Malang, Lamongan dan sekitarnya.

Kata tersebut biasa diucap sebagai salah satu padanan dari bahasa umpatan layaknya kata kasar lain seperti g0bl0k, anjay, b4ngs4t, dsb. Namun sering juga digunakan sebagai tanda keakraban atau kedekatan antar sesama teman di tongkrongan.

Berbeda dengan kata-kata kasar lain yang memang sudah terlihat jelas artinya. Maka jancuk ini boleh dikatakan belum diketahui makna sebenarnya dari kata tersebut, bahkan asal usul dari penggunaan istilah tersebut pun masih belum jelas kebenarannya.

Meskipun begitu, dalam beberapa waktu belakangan ini banyak sekali artikel-artikel bertebaran di media online yang sudah banyak menulis ulasan tentang sejarah serta asal-usul dari penggunaan kata jancok ini.

Di dalam isi artikel tersebut, mayoritas menerangkan bahwa penggunaan istilah jancuk berawal pada masa perang kemerdekaan yang terjadi di Kota Surabaya. Pada saat itu diceritakan ada sebuah tank milik kolonial Belanda yang bertuliskan Jan Cox yang tersemat pada body tank tersebut.

Singkat cerita, tank milik Belanda itu ternyata sangat ditakuti oleh para pejuang arek-arek Suroboyo. Sehingga setiap kali tank tersebut melintas ke wilayah pemukiman penduduk, maka para arek-arek Suroboyo akan langsung meneriakkan kata Jan Cox sebagai penanda adanya bahaya.

Kurang lebih dari peristiwa itulah, kemudian dipercaya sebagai asal muasal dari penggunaan kata jancuk.

Lalu pertanyaannya apakah memang benar begitu? Apakah semua cerita tersebut adalah fakta berdasarkan kejadian yang sesungguhnya?

Nah untuk bisa memastikan lebih jauh, serta untuk mengecek mengenai kebenaran dari cerita tersebut. Maka tidak ada salahnya jika kita membedah  persoalan ini idengan melakukan kritik sejarah sebagai metode yang bisa digunakan dalam mencari fakta yang sesungguhnya.


Kebenaran Kisah Cerita Tank Jan Cox (Fakta atau Hoax?)

Keberadaan Tank Jancox

Pertama, kita bedah terlebih dahulu dengan melihat keabsahan sumber dari cerita tank berlabel JanCox tersebut. Dari apa yang diberitakan di banyak media online, ternyata sumber cerita tank jancox ini berasal dari sebuah foto yang memperlihatkan ketika para tentara sedang berkerumun di dekat sebuah tank dengan bertuliskan kata jan cox 5914 yang tersemat pada bagian turet tank.


Ternyata jika kita selidiki lebih jauh, tempat dari foto tersebut tidak di ambil di Surabaya melainkan berlokasi di Garut Jawa Barat. Hal ini bisa dibuktikan dari asal sumber foto tersebut yang bisa kita temukan di halaman berikut nationaalarchief.nl/en mengenai arsip foto belanda.

Disana tertulis beberapa informasi seperti tanggal foto diambil, yaitu pada 23 Oktober 1947. Lalu sang juru potret bernama Hesselman, dan tempat pengambilan foto tersebut yang ternyata berada di Garut, Indonesia (Hindia Belanda pada waktu itu).

Pada deskripsi foto pun dijelaskan bahwa ada seorang Letnan Jenderal bernama Dürst Britt dan Kolonel Lentz, ketika melihat tank Stuart dan sedang diberikan penjelasan mengenai tank tersebut.

Nah dari fakta pertama ini saja, kita bisa sedikit menyimpulkan bahwa foto yang menampilkan tank bersama para tentaranya bukan diambil di wilayah Surabaya. Sehingga cerita mengenai asal usul istilah jancok yang berasal dari nama tank bisa sedikit dipatahkan.


Pengejaan dari Kata Jan Cox

Kedua, selain tidak sinkron antara cerita mengenai tank Jan cox, selanjutnya kita bisa melihat dari segi penggunaan ejaan yang benar dari kata Jan Cox pada masa itu.

Di masa awal kemerdekaan tepatnya sekitar tahun 1945-an, Indonesia saat itu masih menggunakan ejaan tulisan versi van ophuisjen yang sudah lama dipakai sejak 1901, dan bertahan paling tidak sampai tahun 1947.

Nah dalam ejaan tersebut ada beberapa bunyi ejaan yang cara bacanya berbeda dengan cara baca ejaan sekarang. Seperti contoh yaitu pada ejaan ophuisjen, bunyi huruf J akan ditulis dengan DJ, C ditulis TJ, U ditulis OE, dan Y ditulis dengan J.

Sehingga jika tank tersebut memang benar berada di kurun waktu 1947, maka tulisan JanCox yang tertempel pada tank seharusnya akan dibaca oleh penduduk dengan bunyi yan kox dan bukan dibaca jancok seperti yang kita kenal saat ini. 

Ternyata usut punya usut, memang jika ditelaah lebih jauh nama jan cox sendiri, memang merupakan nama dari seorang pelukis terkenal asal Belanda. Dimana hal itu yang memang diperkirakan menjadi dasar dari penamaan pada tank Jan Cox.

Jadi dari kedua penjelasan diatas, kita bisa mengetahui bahwa sejarah penamaan kata jancok yang berasal dari sebuah tank itu, bisa dikatakan adalah salah atau tidak sesuai dengan fakta yang ada.


Jika demikian, Lalu apa arti sebenarnya dari kata Jancuk / Jancok?

Ternyata jika kita telaah lebih jauh mengenai asal kata jancuk, maka bisa didapatkan bahwa kata tersebut berawal dari kata antjoek, dibaca; ancuk (ejaan lama dari sebuah kamus), atau juga encuk yang mana bila diterjemahkan akan memiliki arti yang sedikit vulgar yaitu paren dalam bahasa belanda.

Sementara jika diterjemahkan kedalam bahasa indonesia maka akan memiliki arti bersetubuh. Lihat gambar dibawah (Bisa dicari pada kamus bahasa Belanda saat ini).

arti "antjoek" yaitu paren (dalam kamus lama)


arti "paren" yaitu kawin/bersetubuh (dalam kamus belanda-indonesia baru)

Lalu jika diberikan imbuhan di-, maka akan dibaca sebagai diancuk yang artinya disetubuhi.

Nah dari kata diancuk inilah kemudian berkembang luas dan memiliki berbagai macam dialek penyebutan seperti dancuk, hancuk, diancuk, duancuk, jiancuk, juancuk, hingga menjadi jancuk seperti penyebutan sekarang ini.


Oke, jadi kurang lebih ternyata seperti itu, asal muasal dari kata Jancuk yang sering diucapakan oleh orang Jawa Timur hingga sekarang.

Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan akhir kata sampai berjumpa kembali di artikel lain berikutnya. Terima kasih

No comments

Terima kasih telah berkunjung ke Blog ini. Bagi pengunjung silahkan tinggalkan komentar, kritik maupun saran dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan.