Salah satu penemuan terbesar yang ada di dunia ini yaitu tentang penggunaan serta pemanfaatan api yang diperkirakan sudah mulai digunakan semenjak kehidupan manusia purba berlangsung yaitu sekitar 400.000 tahun yang lalu.
Api merupakan salah satu jenis elemen alam yang sangat penting, karena dengan keberadaannya membuat manusia dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya sehari-hari, seperti contoh yaitu dalam kegiatan memasak maupun untuk bertahan hidup seperti dengan cara menghangatkan suhu tubuh.
Api sendiri sebenarnya merupakan hasil oksidasi dari proses pembakaran kimiawi suatu zat atau material yang kemudian menghasilkan cahaya serta energi panas.
Sehingga api tidak termasuk kedalam bagian dari sebuah zat maupun materi melainkan suatu wujud yang benar-benar berasal dari reaksi kimia tadi.
Nah ternyata pancaran warna yang dihasilkan dari nyala api inipun mampu menghasilkan berbagai macam cahaya warna yang berbeda-beda tergantung dari tingkat kepanasannya.
Lalu warna apa saja yang dapat dihasilkan dari nyala api tersebut? Nah untuk mengetahuinya, maka langsung saja kita simak ulasan berikut ini.
Macam-macam Intensitas Api Berdasarkan Warna yang Dihasilkan
1. Api Merah
Pertama ada jenis api yang memunculkan warna merah. Tipe satu ini merupakan yang paling sering kita lihat, karena biasanya terdapat di bagian paling luar dari kobaran suatu api.
Meskipun begitu, jenis ini bukan yang paling panas, melainkan justru tipe api ini merupakan yang paling rendah tingkat panasnya karena warna merah yang dihasilkan merupakan berasal dari proses pembakaran yang belum sempurna.
Suhu yang bisa dicapai dari api berwarna merah yaitu tidak lebih dari 1.000 derajat Celcius. Biasanya tipe ini muncul pada bara api yang cukup kecil.
2. Api Jingga
Api dengan warna jingga atau oranye merupakan salah satu jenis api yang sering banyak dilihat selain dari jenis warna merah. Pada saat kita sedang membakar kayu bakar, maka nyala dari cahaya yang muncul biasanya akan berwarna jingga.
Tingkat kepanasan yang dihasilkan dari api berwarna jingga yaitu memiliki suhu yang sedikit lebih tinggi dari tipe berwarna merah dengan memiliki suhu rata-rata antara 1.000 hingga 1.200 derajat Celcius.
3. Api Kuning
Warna api yang berwarna kuning biasanya akan terlihat dibagian inti dalam dari suatu proses pembakaran.
Meskipun terlihat tidak semenakutkan dari tipe sebelumnya, namun suhu yang dapat dihasilkan dari jenis api warna kuning ini memiliki tingkat suhu yang jauh lebih tinggi lagi.
Adapun suhu yang dapat dicapai dari tipe ini yaitu bisa berada di kisaran 1.200 hingga 1.500 derajat Celcius.
4. Api Biru
Orang-orang zaman dulu mungkin jarang sekali melihat api dengan warna biru. Namun saat ini dengan kehadiran dari berbagai peralatan rumah tangga seperti kompor gas, membuat orang mungkin sudah terbiasa dan tidak asing lagi melihat api jenis satu ini.
Pada saat kita melihat api dengan warna biru, mungkin yang terfikirkan bahwa api ini terlihat seperti sangat tenang dan tidak terlihat panas jika dibandingkan dengan jenis sebelumnya.
Namun jangan salah, warna biru ini bisa muncul karena adanya proses oksidasi pembakaran yang berlangsung secara sempurna, dan hal ini membuat api berwarna biru justru memiliki tingkat suhu panas yang sangat tinggi.
Adapun suhu maksimal yang bisa dicapai dari tipe ini yaitu bisa berada disekitar suhu 1.500 derajat Celcius.
Selain itu, dengan adanya proses pembakaran yang sempurna, membuatnya cocok digunakan sebagai api untuk memasak karena membuat bahan-bahan masakan bisa menjadi lebih matang sempurna dan juga merata.
5. Api Putih
Terakhir ada api berwarna putih yang sebenarnya jarang dilihat oleh orang kebanyakan. Hal ini karena api jenis ini susah untuk dibuat dengan peralatan standar biasa sehari-hari.
Suhu yang dapat dicapai dari api putih juga sangat tinggi, sehingga biasanya hanya digunakan di tempat-tempat tertentu saja seperti di pabrik pengolahan baja dan logam.
Dimana di perusahaan pengolahan seperti itu dibutuhkan api besar yang bersuhu tinggi guna bisa melelehkan logam-logam yang sangat keras dan kuat.
Di alam, api dengan warna putih bisa kita temukan pada inti matahari, yang mana warna putih tersebut merupakan hasil dari proses reaksi fusi di "dapur" matahari.
Adapun temperatur suhu yang dapat dicapai dari tipe ini yaitu bisa melebihi dari suhu 2.000 derajat Celcius.
Simpulan
Nah jadi sekarang sudah tahukan jenis-jenis dari warna api?
Meskipun setiap warna yang ditimbulkan itu berbeda-berbeda serta merepresentasikan dari intensitas suhu panas yang dikeluarkan, bukan berarti kita dapat mengatakan bahwa api jenis terendah seperti yang berwarna merah itu tidak panas.
Api tetaplah api, dimanapun ia berada dan bagaimanapun warnanya semua jenis api tentu memiliki satu kesamaan yaitu sama-sama mengeluarkan hawa yang sangat panas dan bisa melelehkan tubuh manusia.
Jadi jangan sekali-kali untuk bermain dengan api ya, apalagi jika kita tidak disertai dengan peralatan safety dan perlindungan diri.
Demikianlah artikel kali ini tentang tipe warna api yang mencerminkan tingkat kepanasannya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan akhir kata sampai bertemu kembali di artikel lain selanjutnya. Terima kasih
No comments