Home
Pengetahuan
Transportasi
Fungsi dan Manfaat Rel atau Wesel Penganjlok (Derailer)

Fungsi dan Manfaat Rel atau Wesel Penganjlok (Derailer)

Wesel kereta merupakan salah satu elemen yang sangat penting di dalam pengoperasian transportasi kereta api khususnya ketika sebuah kereta ingin berbelok alias melakukan perpindahan jalur.

Pada dasarnya wesel adalah bagian dari rel kereta, namun dengan memiliki bentuk serta fungsi yang berbeda dengan rel biasa. Wesel biasanya dapat kita jumpai disekitar stasiun yaitu berupa dua buah rel berpasangan yang bisa digerakkan, serta disetiap unjungnya berbentuk lebih runcing.

Hal ini dimaksudkan agar kereta dapat lebih mudah untuk dipindahkan arahnya dari jalur satu ke jalur yang lainnya. Jika kita melihat sebuah rel yang memiliki wesel maka tampilannya akan terlihat seperti jalur yang memiliki banyak cabang.

Wesel kereta pun memiliki beberapa jenis dan fungsi, salah satunya yang akan dibahas pada artikel kali ini yaitu mengenai wesel derailer atau wesel penganjlok. Rel atau Wesel penganjlok ini merupakan jenis wesel yang biasanya dipasangkan dibagian akhir emplasemen di sekitar stasiun kereta.

Namun terkadang ada juga yang ditempatkan di titik-titik tertentu yang dianggap layak untuk dipasang jenis wesel ini.


Tujuan dan Fungsi Dipasangnya Wesel Penganjlok (Derailer)

Derailer alias wesel penganjlog atau ada juga yang menyebutnya dengan trap poin merupakan jenis wesel yang dibuat khusus dan berfungsi guna mengubah arah jalur kereta agar keluar dari lintasan atau rel kereta.

Pengeluaran rangkaian kereta ini memang dilakukan dengan sengaja, namun hal ini pun tidak semata-mata untuk mencelakakan kereta melainkan hanya berlaku untuk kondisi tertentu saja ketika dalam keadaan darurat, seperti ketika ada kereta yang sedang tergelincir atau berada dalam kondisi yang tidak terkendali.

Disinilah derailer dibutuhkan, kereta akan dianjlokan secara manual dengan memanfaatkan dari wesel penganjlok ini.

Dari sini sudah terlihat jelas bahwa tujuan dari digunakannya wesel penganjlok yaitu untuk bisa menghindari adanya sebuah tabrakan dengan kendaraan lain.

Sebab jika kereta terus meluncur dan masuk ke perlintasan sebidang, maka hal ini tentu sangat berbahaya sekali dan dikhawatirkan justru akan menimbulkan korban jiwa yang jauh lebih banyak lagi.


Jenis dan Cara Kerja Derailer

Sebenarnya sistem atau cara kerja dari wesel penganjlok ini tergantung dari jenis wesel yang diaplikasikan. Secara umum terdapat dua jenis derailer yang sering ditemukan saat ini yaitu derailer jenis wedge (ganjal), dan derailer jenis  (cabang). Di Indonesia sendiri derailer jenis split biasanya yang sering banyak digunakan.

1. Derailer Jenis wedge

Merupakan jenis derailer yang dipasang berupa alat seperti ganjalan pada rel, sehingga jika kereta ingin dianjlokan maka alat tersebut akan muncul keluar yang membentuk seperti pengganjal sehingga saat kereta melewatinya maka otomatis kereta tersebut akan langsung keluar dari jalur kereta (anjlok).

Jenis wedge memiliki varian yang dapat dioperasikan secara manual maupun otomatis. Wesel jenis ini pula banyak ditemukan di negara seperti Amerika Serikat.



2. Derailer Split

Sementara derailer jenis split adalah jenis derailer yang berbentuk seperti wesel pada umumnya, yaitu sama-sama memiliki rel cabang yang bisa digeser sesuai dengan kebutuhannya.

Namun bedanya jika wesel biasa akan mengarahkan kereta kejalur rel lain, maka pada derailer split arahnya akan diubah menuju keluar jalur (anjlok). Secara default derailer jenis split ini biasanya sudah aktif (alias siap untuk menganjlokan rangkaian kereta).

Sehingga jika ada kereta yang akan lewat, maka wesel ini baru akan digeser dengan posisi rel akan mengunci yang membuat kereta pun bisa lewat dengan aman.

Sedangkan jika ada kereta yang melanggar sinyal merah dan dianggap berbahaya seperti kereta yang meluncur tidak terkendali, maka wesel tidak akan bergeser dan siap untuk mengalihkan pergerakan kereta keluar jalur untuk dianjlokan.

Mekanisme dalam menggeser atau menggerakkan wesel jenis split inipun bisa dilakukan secara manual atau bisa juga dengan memanfaatkan sebuah Motor listrik sebagai mekanisme alat untuk membuka dan menutup wesel penganjlok secara otomatis.


Penutup

Kenapa wesel penganjlok ini dibutuhkan, padahal bukankah hal itu berbahaya sekali karena bisa membuat kereta anjlok dan mengakibatkan jatuhnya korban?

Memang jika kita hanya memahaminya secara sekilas saja, maka keberadaan dari wesel penganjlok ini terkesan berbahaya karena jika kereta anjlok pastinya akan memakan korban jiwa, mungkin begitu pemikiran dari orang awam yang baru mengetahuinya.

Namun perlu diketahui bahwa di dalam setiap kondisi darurat haruslah ada persiapan dan langkah-langkah terkait untuk bisa mengatasinya, dalam hal ini yaitu kondisi kereta yang mengalami larat (meluncur tak terkendali) maka salah satu solusinya adalah dengan memanfaatkan wesel penganjlok ini.

Tentu yang harus diketahui bahwa penggunaannya pun pasti banyak pertimbangan artinya bahwa tidak semua kasus kereta yang meluncur tak terkendali akan diselesaikan dengan cara dianjlokan mengunakan wesel penganjlok.

Baca Juga : Arti dan Fungsi Attack Mode pada Balapan Formula E

 

Mungkin hanya kasus-kasus tertentu saja yang akan memanfaatkan derailer ini seperti rangkaian kereta yang meluncur deras tanpa adanya penumpang, atau kalaupun memang ada penumpang namun hal itu jika dibiarkan dianggap dapat menimbulkan lebih banyak korban, maka mungkin saja fasilitas ini bisa digunakan.

Yang jelas banyak pengamat berpendapat bahwa wesel penganjlok ini dianggap lebih efektif untuk mengatasi kereta yang meluncur tidak terkendali jika dibandingkan dengan harus menggunakan sepur badug yaitu rel diujung emplasemen yang memiliki jalur buntu.

No comments

Terima kasih telah berkunjung ke Blog ini. Bagi pengunjung silahkan tinggalkan komentar, kritik maupun saran dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan.
close